Menu Close

Langkah Bijak Dalam Memilih Companion Bisnis Yang Tepat

Bayangkan ketika sebuah masalah datang, salah satunya mungkin ingin menyelesaikannya dengan solusi A, sedangkan yang lain memiliki solusi B yang bertolak belakang. Mungkin rasanya canggung atau merasa tidak enak karena dianggap tidak percaya dengan pasangan jika membuat perjanjian segala rupa, tapi ini adalah langkah preventif jika terjadi sesuatu ke depannya. Perjanjian ini bisa digunakan untuk mencegah adanya konflik lanjutan yang lebih panjang karena ketidakjelasan jika akhirnya kalian putus atau terjadi sesuatu dengan bisnis yang dibangun.

Sehingga seringkali kemitraan harus dibubarkan, yang membuat permasalahan menjadi lebih rumit, apalagi seringkali nama menjadi trade mark yang diingat oleh para pelanggan atau konsumen. Pisahkan antara urusan kantor dengan urusan pribadi dengannya seperti membuat batas-batas tertentu. Hindari membahas bisnis ketika Anda bermain dengannya, kecuali jika sangat mendesak. Serta jangan pernah sungkan untuk menegurnya apabila teman bisnis Anda itu bekerja tidak sebagaimana mestinya dan meninggalkan tanggung jawabnya, begitu pula sebaliknya. Bukan saja penghasilan, pengambilan keputusan pun harus dibicarakan karena tak bisa diambil sendiri. Terkadang, saat mengambil keputusan, ada perbedaan pemikiran, dan ini bisa membuat masalah menjadi besar.

Karena pemikiran dua atau lebih orang jika menyelesaikan suatu masalah jadi lebih mudah. Karena sudah sering bersama jadi tak perlu lagi bangun chemistry. Sehingga Kamu lebih klop jika berinteraksi dengan teman Kamu . Dan meski memiliki banyak perbedaan sifat,karakter dan perilaku kita justru dia adalah orang yang paling mengerti kita. TEMPO.CO, Jakarta – Memilih rekan untuk bisnis bukan perkara mudah. Pembawa acara dan pebisnis Lucy Wiryono, 40 tahun, pernah mengalaminya.

Berbisnis dengan parter

Anda akan mengembangkan foundation pelanggan Anda dengan lebih banyak promosi dan dengan memulai sistem rujukan. Alumni Universitas Merdeka Madiun itu menerangkan kalau awal buka mereka mendapatkan lokasi yang berada di pinggir kota. Animo pembeli yang bagus membuat mereka optimis kalau bisnis bisa berjalan lancar.

Kerjasama dengan teman ternyata lebih realistis dibandingkan jika buka usaha sendirian. Bisa dibilang teman Kamu bisa menjadi angel investor, biasanya teman meminjamkan modal tak akan berbunga seperti bank. Atau Kamu bisa juga berbagi keuntungan dengan teman Kamu yang pemilik modal. Jadi dia sebagai invetsor dan Kamu sebagai penggerak bisnisnya.