Menu Close

10 Pedoman Mengelola Bisnis Di Masa Pandemi Covid

Jika Anda bisa memanfaatkan berbagai peluang bisnis tersebut, bukan tidak mungkin bisnis Anda akan mujur. Terlebih di tengah pembatasan sosial seperti sekarang, dimana masyarakat lebih banyak beraktivitas di dalam rumah yang justru meningkatkan penggunaan web -termasuk untuk berbelanja. Menjalankan usaha on-line bisa dengan memanfaatkan dan mengoptimalkan lapak-lapak e-commerce yang kian banyak tersedia, atau bisa juga membuat toko on-line via website pribadi, bahkan menggunakan media sosial.

Jadi, ingin menunjukkan padacustomerbahwa model ini peduli dan berempati dengan kondisi saat ini, bukan cuma jualan saja atau mikirin cuan. Avrist berkesempatan mewawancarai tiga sahabat Avrist yang bercerita tentang perjuangan menjalankan strategi bisnis di tengah hantaman wabah. Yuk, mari menyimak kisah dan strategi bisnis pengusaha kecil ini di tengah pandemi virus corona.

E-commerce dapat dipelajari dan digunakan oleh semua kalangan masyarakat dengan mudah. Dengan mengutamakan kehalalannya, kualitas yang baik dari bahan-bahan yang segar, pengolahan yang bersih dan tanpa bahan pengawet. Sehingga dalam hal ini saya sangat berharap produk ini bisa bersaing dipasaran hingga ke seluruh Indonesia dan menjadi langkah awal kesuksesan bagi Bu Nur dan keluarganya. Diketahui bahwa terdapat lonjakan drastis oleh pengguna dalam melakukan transaksi secara online. Dengan pembatasan sosial yang diberlakukan, sebagian besar masyarakat menghabiskan waktu mereka di rumah. Salah satu hal yang diketahui terus meningkat adalah jumlah bisnis on-line yang lahir sejak pandemi ini.

Membuka Bisnis di masa pandemi

Dengan adanya e-commerce ini maka pelaku bisnis bisa mengoptimalkan pemasarannya secara on-line dan melakukan digital branding sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan goal konsumennya. Tentu saja saat memulai sebuah bisnis, pasti Anda ingin mendapatkan penghasilan. Namun, bisnis yang berada di tahap awal terkadang sulit mengimbangi gaya hidup Anda dan keluarga. Memang tidak mudah untuk membuat gaya hidup Anda dan keluarga bisa langsung sesuai dengan bisnis yang dijalankan. Pemasukan yang menurun kala pandemi, ditambah tabungan yang terpakai untuk modal usaha membuat Anda harus beradaptasi dengan gaya hidup baru. Sebagai tahap awal, coba fokus untuk membuat gaya hidup Anda bisa mendukung bisnis yang dipilih.

Inovasi diperlukan untuk mengatasi persaingan ketat di dunia bisnis. Hal ini juga akan membuat produk Anda terlihat berbeda dan memiliki ciri khas yang bisa menarik calon konsumen. Jika sudah menemukan peluang bisnis, waktunya untuk memilih dan menyiapkan produk yang akan dijual. Langkah terakhir adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada pelanggan. Kualitas layanan ini sangat berpengaruh terhadap kepuasan pelanggan dan kelancaran usaha Anda kedepannya. Dengan berkomitmen selalu memberikan pelayanan terbaik, konsumen tidak akan ragu lagi untuk merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.

Sebagai contoh, pada saat masa pandemi Covid-19 ini, banyak pelaku usaha dalam bidang kuliner yang semula dari bisnis konvensional memilih untuk memulai menjalani bisnis secara online. Sudah bukan rahasia lagi, jika salah satu keuntungan menjalankan bisnis on-line adalah karena modal yang diperlukan terbilang relatif kecil. Selain itu, modal dalam berbisnis on-line hanyalah gadget dengan fitur mendukung, kemampuan dan kuota internet. Hal ini berdampak buruk, karena apabila pekerja tidak bisa menghasilkan uang, mereka terpaksa pulang kampung atau dirumahkan dan tidak mendapatkan pendapatan guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. Di masa pandemi, kuliner pesan antar sangat digemari dan menjadi pilihan banyak orang.

Dukungan ini diharapkan dapat membantu ibu-ibu yang belum terpapar digital ataupun memiliki kesulitan akses terhadap teknologi. CEO Kudamas, Anthony Lim mengatakan, Target ini sejalan dengan perkembangan industri fesyen di Indonesia yang sedang bertumbuh selama pandemi terutama untuk kategori loungewear/baju santai. Di sisi lain, kami pun sangat mengerti bagaimana ekonomi keluarga Indonesia sangat terdampak akibat COVID-19.